Berita / Seni dan Budaya |
Banyak Pihak Kecewa Rohana Gagal Jadi Pahlawan Nasional
Oleh admin | ||
| ||
PADANG- Gagalnya Rohana Koeddoes menerima anugrah pahlawan nasional tahun ini, orang yang paling kecewa adalah Basril Basyar, ketua PWI Sumatera Barat. Bagaimanapun, perjuangannya bersama PWI dan Himpunan Wanita Karya (HWK) sebuah organisasi wanita menyelenggarakan seminar Rohana Koeddoes bulan Mei lalu seolah tak ada artinya.
”Saya adalah orang yang paling kecewa. Sangat kecewa. Kami sudah mencoba maksimal memenuhi persyaratan yang seharusnya diajukan agar Rohana bisa diusulkan sebagai pahlawan nasional. Sepertinya semua persyaratan sudah kami penuhi. Termasuk rekomendasi dari segala lapisan masyarakat. Tapi kurangnya dimana lagi?” ucap Basril balik mempertanyakan.
Selain Basril, Dra Yasnida Syamsuddin, anggota DPRD kota Padang yang juga ikut terlibat dan tunggang langgang saat penyelenggaraan seminar, jadi patah arang. Padahal semangat juangnya ketika menyeminarkan Rohana termasuk tinggi bahkan bisa disebut luar biasa.
”Saya tidak tahu kenapa Rohana gagal jadi pahlawan nasional. Kami dengan panitia sudah mempersiapkan semua persyaratan. Bahkan ketika diminta kajian ilmiah, panitia pun sebetulnya juga mendukung. Tapi kenapa bisa gagal?” kata Yasnida sama terheran dengan Basril Basyar.
Ditambahkan Yasnida, ketika usulan dan berkas-berkas yang harus dilengkapi panitia seperti dimintakan Depsos sudah lengkap, selengkap-lengkapnya. Hanya saja, permintaan Masyarakat Sejarah Indonesia (MSI) yang dinilai mengada-ada dengan keharusan melakukan kajian ilmiah, masih tanda tanya dalam pikiran Yasnida.
”Kajian ilmiah itu seperti apa? Apakah seminar tidak sebuah kajian ilmiah? Kenapa MSI menuntut kajian ilmiah lagi?” kata Yasnida melepaskan unegnya.
Sedangkan bagi Sastri Bakry, ketua HWK yang menjadi motor dalam pelaksanaan seminar Rohana Mei lalu, menilai untuk sebuah perjuangan dalam waktu singkat mengusulkan Rohana sudah cukup. Tapi kenyataan ini sangat mengecewakan karena tidak sebanding dengan apa yang telah diperbuat Rohana .
” Apakah pahlawan itu harus militer? Lagian kita tidak tahu alasan penolakannya dengan pasti. Karena saat terakhir sudah oke dan saya diminta depsos mengirimkan foto rohana. Kita sudah kirim. Kalau tidak kita penuhi mungkin kita paham. Tapi kita tunggang langgang menyiapkan foto permintaaan mereka tapi penolakan mereka juga tidak ada,” jelas Sastri.
Bagaimanapun, sejarah tetap mencatat. Rohana adalah pahlawan bagi masyarakat Sumatera Barat. Tak ada orang Minangkabau yang tak tahu dengan kiprah Rohana. Kerja keras dan bukti nyata telah memberikan hasil bagi Kotogadang yaitu Amai Setia. (nit)
Sumber: www.padangmedia.com
| ||
Berita Seni dan Budaya Lainnya | ||