Berita / Kaba Kampuang |
Ratusan Unggas Divaksin, Pasca-Mati Mendadaknya 16 Unggas
Oleh admin | ||
| ||
Bukittinggi,Padek—400 ekor ternak unggas milik warga Dusun Pondok Jorong Sutijo Kenagarian Koto Gadang IV Koto Agam, mendapat vaksin disinfektan dari Dinas Peternakan Agam. Pemberian vaksin pertama telah dilakukan Rabu (12/12) lalu, dan kembali akan dilanjutkan Rabu (26/12) dan Rabu (7/1). Pemberian vaksin tersebut sekaitan dengan ditemukannya 16 ekor ternak unggas warga yang mati mendadak sekitar 2 pekan lampau di dusun tersebut. Bahkan sebelumnya petugas Dinas Peternakan Agam dan Kecamatan IV Koto telah melakukan penyemprotan disinfektan kesejumlah kandang ternak serta lokasi tertentu tempat populasi ternak warga.
Vaksinasi dilakukan 7 petugas dari Dinas Peternakan Agam serta Dokter Hewan pembantu dari Kecamatan IV Koto, dengan mendatangi seluruh kandang ternak warga di jorong tersebut. Vaksinasi dilakukan secara gratis dan langsung disuntikkan pada setiap hewan, setelah sebelumnya diberitahukan oleh pihak Jorong Sutijo kepada semua pemilik ternak tanpa terkecuali.
Namun saat ini belum didapat kepastian, apakah ke enam belas ternak unggas jenis ayam kampung milik warga dusun Pondok yang ditemukan mati mendadak dua pekan lalu akibat wabah penyakit tertentu. Namun seluruh sampel ternak unggas yang mati telah dikirim ke labor BPPV di Baso, untuk meneliti penyebab kematiannya.
Seperti diketahui sebelumnya, warga dusun Pondok Jorong Sutijo Kenagarian Koto Gadang IV Koto Agam, Senin (4/12) digemparkan saat ditemukannya 16 ekor ternak ayam milik 2 warga setempat mati mendadak. Penemuan tersebut kontan membuat warga buncah, karena kedua pemilik mengaku tidak tahu penyebab kematian ayam mereka, sehingga memaksa pihak petugas peternakan Kecamatan IV Koto turun tangan ke lokasi kejadian.
Menurut Wali Jorong Sutijo, Eddya Jonata, berdasarkan pemeriksaan fisik sementara pada unggas yang mati oleh bidan desa serta petugas penilik peternakan, belum ada vonis bahwa ternak warga yang mati mendadak dikarenakan wabah flu burung. Namun hampir di seluruh lokasi di Dusun Pondok Jorong Sutijo telah dipasang berbagai selebaran tentang upaya antisipasi jika wabah flu burung ditemukan.
Keenam belas ayam yang ditemukan mati mendadak tersebut, sebelas di antaranya merupakan milik Asriati (42) dan lima ekor lagi milik Yulinar (45). Ternak ayam tersebut adalah jenis ayam kampung, dan dipelihara sederhana hanya untuk kepentingan pribadi dan bukan untuk dijual. Apalagi, terang Eddya Jonata, hewan tersebut juga merupakan unggas hasil keturunan di dusun tadi, dan bukan hewan import yang dibeli dari daerah lain diluar jorong mereka.
Seluruh unggas yang mati, saat ini telah dikubur dan dibakar pada lokasi yang aman, dan sebagian lagi selain dibakar juga dibuang ke jurang dikawasan Ngarai Sianok. Agar tidak menimbulkan dampak yang membahayakan bagi kesehatan warga, penanganan unggas tadi tetap dilakukan sesuai prosedur penanggulangan hewan flu burung. Bahkan warga tidak diizinkan memegang atau mendekati ayam yang mati. (*)
Sumber: Padang Ekspres | ||
Berita Kaba Kampuang Lainnya | ||
|